Angin kencang mulai
menerjang
Hujan gerimis berubah
deras
Para pemancing
berhamburan tuk berteduh
Waduk pun berubah sepi
Tapi dipinggir waduk
Hanya
tinggal seorang pemuda pengendara vespa
Ia termenung ditengah derasnya hujan sore itu
Ia termenung tuk meratapi nasib
Tapi bukan nasib diri
atau keluarganya
Melainkan nasib
bangsanya
Pemuda dinegri ini mau lupa
Akan moralnya
Orang tua dinegri ini hampir lupa
Tentang
tanggungjawabnya
Putra-putri dinegri ini akan lupa
Pada hakikat baktinya
Penguasa dinegri ini telah lupa
Dengan amanah mereka
Dan
pemuda itu kelak adalah pemimpin bangsa Indonesia bukan pemimpi bangsa
Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar