Selasa, 24 Juni 2014

Jagongan Bareng Ahmad Tohari

 Solo-Usia senja tak menyurutkan semangat penulis novel trilogi Ronggeng Dukuh Paruk, Ahmad Tohari, untuk hadir pada acara diskusi tentang konstelasi sastra Islam terhadap perkembangan sastra Indonesia pada, Senin (23/06) sore di toko buku Gramedia, jalan Slamet Riyadi, Solo. Acara kali ini digelar dalam rangka launching novel "Dari Kota Solo Hingga Brattleborro" karya Yoyok Mujiyatno.

Pada kesempatan tersebut, Ahmad Tohari, menyampaikan, sastra Islam memiliki pengaruh yang dominan terhadap perkembangan sastra Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya sastrawan yang melahirkan karya sastra Islam. Selain itu, ia juga mengungkapkan, karya sastra Islam seharusnya memiliki tempat tersendiri di masyarakat seperti novel Ronggeng Dukuh Paruk. "Novel saya ini sudah cetak 16 kali dan berumur 36 tahun", ungkap penulis kelahiran Purwokerto.
Selanjutnya, Tohari, juga berpesan kepada penulis muda agar jangan mudah putus asa dalam berlatih menulis. Di samping itu, ia menjelaskan bahwa dalam menulis haruslah ikhlas dan memiliki tujuan. "Saya menulis Ronggeng Dukuh Parug ini dengan iklas", ungkapnya.
Sementara itu, Yoyok Mugiyatno, menjelaskan tentang novel yang telah ia tulis termasuk ke dalam karya sastra Islam. Ia juga mengungkapkan bahwa sastra Islam dalam keberadaannya merupakan salah satu aspek pembangunan karakter bangsa Indonesia. "Sastra merupakan salah satu media efektif dalam dakwah", ungkap dosen sastra Inggris Universitas Sebelas Maret.
Acara ini digelar oleh penerbit Hamafira untuk melaunching novel Dari Kota Solo Hingga Brattleborro. Novel perdana karya Yoyok Mugiyatno ini bisa didapatkan di toko buku Gramedia seharga Rp. 53.000. (Abdul Wahid)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar