Oleh : Abdul Wahid
Dalam menentukan nama-nama hari, bangsa Indonesia mengikuti
penamaan hari menurut bahasa Arab selain nama hari ahad, sehingga menjadi
Minggu, Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, dan Sabtu. Dalam artikel singkat ini
penulis ingin mengupas tentang perbedaan penamaan pada hari pertama dalam satu
pekan. Berikut ulasan singkat mengenai hal tersebut.
Sejarah penamaan hari Minggu,
Penamaan
Minggu berasal dari bahasa Portugis, (Dominggo)
yang berarti hari Tuhan. Dalam bahasa Melayu kata Domingo dieja
menjadi Dominggu. Lalu sekitar abad 19-20, kata ini dieja lagi menjadi Minggu. Berdasarkan
kepercayaan umat Kristen bahwa pada hari Minggu Yesus bangkit. Maka, umat
kristiani menyebut hari Ahad sebagai hari Minggu. Akan tetapi, umat Islam tidak
memercayai hal tersebut. Sehingga umat Islam lebih memilih pemakaian nama “Ahad” ketimbang “Minggu.”
Sejarah Penamaan hari Ahad,
Ahad
dalam bahasa
Arab (Islam) yang berarti satu. Nama-nama hari dalam bahasa Arab (Islam)
disebut berdasarkan urutan angka yaitu : ahad
(satu), itsnain (dua), tsalatsah (tiga), arba ‘ah (empat), khamsah (lima), sittah
(enam), dan sab’ah (tujuh). Khusus
untuk hari yang keenam bukan disebut sebagai hari Sittah melainkan disebut secara khusus sebagai hari Jumat. Karena
penamaan tentang hari itu sudah diberikan oleh Allah SWT di dalam Al-Qur’an
surat Al-Jumu’ah : 9, Hai
orang-orang beriman, apabila di seru untuk menunaikan shalat Jum'at, maka
bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang
demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui. Ayat di atas
menunjukkan adanya kewajiban kepada umat Islam untuk melaksanakan salat Jumat
secara berjamaah di masjid.
Mengapa tiap akhir pekan harus libur?
Begini
sejarahnya, tradisi libur di hari Ahad itu berasal dari tradisi Romawi Kuno di
Italia. Pada saat itu orang Romawi Kuno beribadah di hari Ahad. Oleh karena
itu, orang Romawi libur di hari Ahad. Selain itu, orang Romawi selalu menandai
hari libur dan hari penting lainnya dengan warna merah. Ketika Kekuasaan Romawi
sampai Belanda, Inggris, Prancis, Jerman, dan lain- lain. Maka, tradisi libur
di hari Ahad kemudian diterapkan di Negara-negara jajahan Romawi. Termasuk
Belanda yang kemudian menjajah bangsa Indonesia selama 350 tahun.
Selain itu,
setiap bangsa/negara mempunyai tradisi libur yang berbeda-beda. Bangsa Arab
menganggap hari Jumat adalah hari untuk Ibadah sehingga bangsa Arab libur. Lain
lagi bangsa Yahudi yang menganggap hari Sabtu adalah hari ibadah, sehingga
mereka libur pada hari Sabtu. Alasan lain mengapa tiap hari ahad
libur adalah ketika orang sudah bekerja keras selama 6 hari maka butuh waktu
untuk bersantai bersama keluarga. Pemerintah Indonesia menetapkan hari Ahad
sebagai libur Nasional. Kalender Negara Kesatuan Republik Indonesia juga
mewarnai hari libur nasional lainnya dengan warna merah. Tradisi libur di hari
Ahad tetap dipakai di banyak negara sampai sekarang. Termasuk juga menandai
tanggal- tanggal penting dengan warna merah.
Setelah
membaca artikel singkat di atas, pastinya kita sedikit banyak sudah paham
mengenai penamaan hari Minggu dalam budaya Islam dan mengapa bangsa kita libur
di hari Ahad. Namun, sangat disayangkan bila orang Islam di Indonesia lebih
cenderung menyebut hari pertama dalam satu pekan ini sebagai hari Minggu
ketimbang hari Ahad. Mengapa demikian?
Jawabannya hanya satu. Yaitu umat Islam belum
mengetahui tentang arti kata Minggu itu sendiri. Maka, setelah membaca tulisan
ini dan berawal dari diri kita sendiri. Marilah kita memulai untuk menggunakan
kata hari Ahad ketimbang kata hari Minggu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar