Rabu, 15 Januari 2014

Aku Pilih Nama Hari Ahad, kalau Kamu?


Oleh : Abdul Wahid
Dalam menentukan nama-nama hari, bangsa Indonesia mengikuti penamaan hari menurut bahasa Arab selain nama hari ahad, sehingga menjadi Minggu, Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, dan Sabtu. Dalam artikel singkat ini penulis ingin mengupas tentang perbedaan penamaan pada hari pertama dalam satu pekan. Berikut ulasan singkat mengenai hal tersebut.
Sejarah penamaan hari Minggu,
Penamaan Minggu berasal dari bahasa Portugis, (Dominggo) yang berarti hari Tuhan. Dalam bahasa Melayu kata Domingo dieja menjadi Dominggu. Lalu sekitar abad 19-20, kata ini dieja lagi menjadi Minggu. Berdasarkan kepercayaan umat Kristen bahwa pada hari Minggu Yesus bangkit. Maka, umat kristiani menyebut hari Ahad sebagai hari Minggu. Akan tetapi, umat Islam tidak memercayai hal tersebut. Sehingga umat Islam lebih memilih pemakaian  nama “Ahad” ketimbang “Minggu.”

Sejarah Penamaan hari Ahad,
Ahad dalam bahasa Arab (Islam) yang berarti satu.  Nama-nama hari dalam bahasa Arab (Islam) disebut berdasarkan urutan angka yaitu : ahad (satu), itsnain (dua), tsalatsah (tiga), arba ‘ah (empat), khamsah (lima), sittah (enam), dan sab’ah (tujuh). Khusus untuk hari yang keenam bukan disebut sebagai hari Sittah melainkan disebut secara khusus sebagai hari Jumat. Karena penamaan tentang hari itu sudah diberikan oleh Allah SWT di dalam Al-Qur’an surat Al-Jumu’ah : 9, Hai orang-orang beriman, apabila di seru untuk menunaikan shalat Jum'at, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui. Ayat di atas menunjukkan adanya kewajiban kepada umat Islam untuk melaksanakan salat Jumat secara berjamaah di masjid.

Mengapa tiap akhir pekan harus libur?
Begini sejarahnya, tradisi libur di hari Ahad itu berasal dari tradisi Romawi Kuno di Italia. Pada saat itu orang Romawi Kuno beribadah di hari Ahad. Oleh karena itu, orang Romawi libur di hari Ahad. Selain itu, orang Romawi selalu menandai hari libur dan hari penting lainnya dengan warna merah. Ketika Kekuasaan Romawi sampai Belanda, Inggris, Prancis, Jerman, dan lain- lain. Maka, tradisi libur di hari Ahad kemudian diterapkan di Negara-negara jajahan Romawi. Termasuk Belanda yang kemudian menjajah bangsa Indonesia selama 350 tahun.
Selain itu, setiap bangsa/negara mempunyai tradisi libur yang berbeda-beda. Bangsa Arab menganggap hari Jumat adalah hari untuk Ibadah sehingga bangsa Arab libur. Lain lagi bangsa Yahudi yang menganggap hari Sabtu adalah hari ibadah, sehingga mereka libur pada hari Sabtu. Alasan lain mengapa tiap hari ahad libur adalah ketika orang sudah bekerja keras selama 6 hari maka butuh waktu untuk bersantai bersama keluarga. Pemerintah Indonesia menetapkan hari Ahad sebagai libur Nasional. Kalender Negara Kesatuan Republik Indonesia juga mewarnai hari libur nasional lainnya dengan warna merah. Tradisi libur di hari Ahad tetap dipakai di banyak negara sampai sekarang. Termasuk juga menandai tanggal- tanggal penting dengan warna merah.
Setelah membaca artikel singkat di atas, pastinya kita sedikit banyak sudah paham mengenai penamaan hari Minggu dalam budaya Islam dan mengapa bangsa kita libur di hari Ahad. Namun, sangat disayangkan bila orang Islam di Indonesia lebih cenderung menyebut hari pertama dalam satu pekan ini sebagai hari Minggu ketimbang hari Ahad. Mengapa demikian?
Jawabannya hanya satu. Yaitu umat Islam belum mengetahui tentang arti kata Minggu itu sendiri. Maka, setelah membaca tulisan ini dan berawal dari diri kita sendiri. Marilah kita memulai untuk menggunakan kata hari Ahad ketimbang kata hari Minggu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar