Senin, 05 Januari 2015

Tahun Baru, Tahun Keberuntungan Bagi Yang Berakal



Oleh : Sutanto
Ketua Pemuda Majelis Tafsir Al Qur’an (MTA) Perwakilan Kabupaten Semarang

Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan (QS. Al Hasyr/ 59: 18)

Dari Qur’an Surat Al Hasyr/ 59: 18 tersebut diatas jelas bahwa kita hidup di dunia ini hendaklah memperhatikan apa yang telah kita perbuat untuk hari esok yakni AKHIRAT. Tetapi mari kita lihat apa yang selalu terjadi di sekitar kita pada saat menjelang, menyambut dan merayakan TAHUN BARU!


Yang terjadi dari TAHUN ke TAHUN tidak semakin menunjukkan budaya orang timur yakni budaya BERAGAMA, SOPAN, SANTUN N BERGOTONG ROYONG tetapi yang terjadi semakin meniru ALA WESTERNISASI. Mulai dari tempat penginapan, hiburan dan rekreasi mulai dari yang kecil sampai dengan yang besar, dari yang murah sampai dengan yang mahal mereka habiskan hanya untuk KENIKMATAN SESAAT. Terbukti mereka hanya menikmati perayaan tersebut pada saat menjelang, menyambut dan merayakan malam pergantian tahun baru, setelah itu mereka pulang ke tempat tinggal mereka masing- masing.
Tempat-tempat hiburan tersebut tidak luput dari suguhan hiburan, hiburan yang seharusnya kita hindari. Karena sebagian besar dan bahkan semua penghibur tersebut menampakkan AURAT yang tidak seharusnya ditampakkan. Apakah mereka TIDAK TAHU ATAU TIDAK MAU TAHU? Padahal ALLAH SWT telah membatasi AURAT yang bisa diperlihatkan atau yang tidak bisa, baik laki- laki or perempuan. Melalui Q. S An-Nur/ 24: 30 – 31 Allah berfirman:
30. Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih Suci bagi mereka, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang mereka perbuat".
31.    Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau Saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak- budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, Hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.

Dari ayat diatas jelas, aurat manakah dan kepada siapakah bisa ditampakkan. Nabi SAW bersabda mengenai aurat wanita dan laki- laki:
Aurat wanita di luar rumah.
‘Aisyah berkata: Sesungguhnya Asma’ binti Abu Bakar pernah datang menghadap Nabi SAW dengan berpakaian tipis, maka beliau berpaling daripadanya dan bersabda, “Hai Asma”!, sesungguhnya seorang wanita apabila sudah baligh tidak boleh terlihat padanya melainkan ini dan ini”, beliau sambil mengisyaratkan kepada wajah dan dua tangannya. [HR. Abu Dawud]
Dan dari Abu Hurairah, ia berkata: Rasulullah SAW bersabda, “Dua macam orang ahli neraka yang belum aku lihat, yaitu kaum yang memegang pecut (cemeti) bagaikan ekor lembu yang digunakan untuk memukul orang- orang dan orang perempuan yang berpakaian tetapi seperti telanjang dan berlenggak- lenggok kepalanya bagaikan punuk unta yang miring. Maka tidak akan masuk surga dan tidak akan mendapat baunya, padahal bau surga tercium dari jarak perjalanan sekian- sekian (jarak yang sangat jauh)”. [HR. Muslim]

Allah SWT juga memerintahkan kepada nabi SAW dan seluruh manusia melalui firman- Nya di dalam QS. Al Ahzaab: 59 Hai Nabi, katakanlah kepada istri- istrimu, anak- anak perempuanmu dan istri- istri orang mu’min, "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya keseluruh tubuh mereka". Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Adapun aurat laki- laki sepanjang riwayat ialah antara pusar dan lutut. Demikianlah saudaraku, Allah memberikan yang terbaik bagi hamba- Nya dan diingatkan pula melalui rasul- Nya nabi SAW.
Mau terus menerus mengabaikan perintah ALLAH SWT or taubat yang sesungguhnya?
Lantas apakah yang harus kita kerjakan pada malam tahun baru? HAVING A DEEP SLEEP, berfoya- foya ataukah Dzikir massal? Tentu yang lebih selamat adalah HAVING A DEEP SLEEP.
Sobat! Dari hari ini menuju ke hari berikutnya, dari bulan ini menuju ke bulan berikutnya, dari tahun ini menuju ke tahun berikutnya begitu terus bergantian, dari pergantian tersebut maka akan bergantilah angka usia kita (saat ini Oktober 2014/ Muharam 1436 Hijriah usia kita 34 tahun, maka Oktober ataupun 1 Muharam tahun depan kita berusia 35 tahun, jika kita mengaku sebagai orang Islam yang beriman hendaklah kita bersyukur karena masih dipertemukan pada tahun baru (1 Muharam 1436 H dst), maka mari kita gunakan untuk instropeksi diri, bagaimanakah dengan ibadah kita pada tahun lalu? Sudahkah lebih besar daripada aktivitas DUNIAWI kita atau bahkan lebih kecil? Dan janganlah kita mengikuti kebanyakan orang- orang yang tidak mempunyai pengetahuan tentangnya (hura- hura, makan- makan, pesta dll) karena sesungguhnya dengan bertambahnya angka usia kita, kita akan semakin dekat pada kematian. Dan sungguh benar kita akan mendapati kematian serta tidak akan bisa lari dari kematian walaupun kita bersembunyi di benteng yang tinggi lagi kokoh (QS. An Nisa/ 4: 78).
Sungguh dunia berjalan mundur (ke belakang) dan akhirat berjalan maju (ke depan) dengan cepat, hari ini amal tanpa hisab dan di hari esok adalah merupakan hisab tanpa amal, berkata Jibril AS. kepada Rasulullah SAW. Jalanilah hidup semaumu, sesunguhnya kamu pasti mati, silahkan kamu cintai orang yang ingin kau cintai, sesungguhnya kamu pasti berpisah dengannya, lakukan apa saja yang kamu inginkan, sesungguhnya kamu pasti mendapat balasannya …. (HR. Hakim, Thabrani, Abu Dawud). Sedangkan orang yang paling banyak mengingat mati diantara mereka dan orang yang paling banyak mempersiapkan bekal untuk mati, mereka itulah orang- orang yang cerdik, mereka pergi dengan membawa kemuliaan dunia dan kemuliaan akhirat”. (HR. Ibnu Abid-Dunya di dalam kitabul-Maut dan Thabrani di dalam Ash-Shaghir).
Sungguh jelas bahwa agama Islam mengajarkan kepada manusia untuk tidak mengikuti apapun dari orang yang tidak tahu pengetahuan tentangnya. Firman- Nya di dalam Q. S Al Israa’/ 17: 36 yang artinya: Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar