Hai kawan! Bagaimana kabarmu hari ini? Sehatkan?
Ini admin punya tulisan menarik lho tentang apa dan siapa yang dinamakan dengan
Majas. Mau tau? Baca tulisan ini sampai selesai ya! ^_^
Menurut Kamu Besar Bahasa
Indonesia (KBBI), majas didefinisikan sebagai cara melukiskan sesuatu dengan menyamakannya
dengan sesuatu yang lain atau biasa kita sebut dengan istilah kata kiasa. Secara
umum majas dapat dikatakan sebagai gaya bahasa yang digunakan oleh penulis
untuk menimbulkan efek tertentu pada karyanya. Didalam bahasa Indonesia,
terdapat empat ragam majas yaitu :
- Majas perbandingan
- Majas pertentangan
- Majas sindiran
- Majas penegasan
Berikut penjelasan mengenai empat ragam majas
dalam bahasa Indonesia.
- Majas perbandingan
Majas perbandingan
merupakan majas yang digunakan untuk mengungkapkan sesuatu dengan membandingkannya
dengan sesuatu yang lain. Majas perbandingan ini memiliki sub yaitu :
1.
Majas Personifikasi yaitu majas yang
digunakan untuk memperjelas maksud dengan menjadikan benda-benda yang
digambarkan dapat berlaku seperti manusia.
Contoh : Awan hitam mengukir langit.
Contoh : Awan hitam mengukir langit.
2.
Majas Asosiasi yaitu majas yang
membandingkan suatu dengan keadaan lain yang sesuai dengan keadaan yang dilukiskannya
(memiliki persamaan sifat). Majas ini ditandai oleh penggunaan kata bagai,
bagaikan, seumpama, seperti, dan laksana.
Contoh
: Wajahnya kuning bersinar bagai bulan purnama.
3.
Majas Metafora, adalah majas yang
mengungkapkan ungkapan secara langsung berupa perbandingan analogis sebagai
lukisan yang berdasarkan persamaan atau perbandingan.
Contoh : Engkau belahan jantung hatiku sayangku. (sangat penting).
Contoh : Engkau belahan jantung hatiku sayangku. (sangat penting).
4.
Majas Antropomorfisme: Metafora yang
menggunakan kata atau bentuk lain yang berhubungan dengan manusia untuk hal
yang bukan manusia.
5.
Majas Sinestesia: yang berupa suatu
ungkapan rasa dari suatu indra yang dicurahkan lewat ungkapan rasa indra
lainnya.
6.
Majas Metonimia, yaitu majas untuk
mengemukakan sesuatu dengan menggantikan dengan sifat, atau nama, atau sesuatu
yang merupakan ciri khas dari benda-benda tersebut.
Contoh
: Saya pergi ke Jakarta naik Garuda.
7.
Majas Eufemisme, yaitu majas untuk
mengemukakan pikiran atau perasaan dengan menggunakan kata-kata dengan arti
yang baik dengan maksud agar tidak menyinggung perasaan orang. Eufemisme dapat
pula berupa ungkapan-ungkapan penghalus untuk menggantikan kata-kata yang dirasakan kurang sopan.
Contoh : Kemampuan Andi dalam memahami pelajaran agak lamban.
Contoh : Kemampuan Andi dalam memahami pelajaran agak lamban.
8.
Majas Disfemisme: Pengungkapan pernyataan
tabu atau yang dirasa kurang pantas sebagaimana adanya.
9.
Majas Fabel: Menyatakan perilaku binatang
sebagai manusia yang dapat berpikir dan bertutur kata. contoh:Perilakunya
seperti ular yang menggeliat.
10. Majas
Parabel: Ungkapan pelajaran atau nilai tetapi dikiaskan atau disamarkan dalam
cerita.
11. Majas
Perifrasa: Ungkapan yang panjang sebagai pengganti ungkapan yang lebih pendek.
12. Majas
Eponim: Menjadikan nama orang sebagai tempat atau pranata.
Contoh: Kita bermain ke rumah Ina.
Contoh: Kita bermain ke rumah Ina.
13. Majas
Sinekdokhe, adalah majas yang menyebutkan bagian untuk menggantikan benda
secara keseluruhan atau sebaliknya. Majas sinekdokhe terdiri atas dua bentuk
berikut.
=>
Pars pro toto, yaitu menyebutkan sebagian untuk keseluruhan.
Contoh: Hingga detik ini ia belum kelihatan batang hidungnya.
=> Totem pro parte, yaitu menyebutkan keseluruhan untuk sebagian.
Contoh: Dalam pertandingan final bulu tangkis Rt.03 melawan Rt. 07.
Contoh: Hingga detik ini ia belum kelihatan batang hidungnya.
=> Totem pro parte, yaitu menyebutkan keseluruhan untuk sebagian.
Contoh: Dalam pertandingan final bulu tangkis Rt.03 melawan Rt. 07.
14. Alegori
adalah Majas yang menyatakan dengan cara lain, melalui kiasan atau
penggambaran. Majas perbandingan yang bertautan satu dan yang lainnya dalam
kesatuan yang utuh.
Contoh:
Suami sebagai nahkoda, Istri sebagai juru mudi.
15. Majas
Simile : Pengungkapan dengan perbandingan eksplisit yang dinyatakan dengan kata
depan dan penghubung, seperti layaknya, bagaikan, ” umpama”, “ibarat”,”bak”,
bagai”. Membandingkan suatu dengan keadaan lain yang sesuai dengan keadaan yang
dilukiskannya.
Contoh:
Kau umpama air aku bagai minyaknya, bagaikan Qais dan Laila yang dimabuk cinta
berkorban apa saja.
16. Simbolik
adalah majas yang melukiskan sesuatu dengan mempergunakan benda, binatang, atau
tumbuhan sebagai simbol atau lambang.
Contoh:
Ia terkenal sebagai buaya darat.
- Majas Pertentangan
Majas Pertentangan adalah
“Kata-kata berkias yang menyatakan pertentangan dengan yang dimaksudkan
sebenarnya oleh pembicara atau penulis dengan maksud untuk memperhebat atau
meningkatkan kesan dan pengaruhnya kepada pembaca atau pendengar”. Jenis-jenis
Majas Pertentangan dibedakan menjadi berikut.
1)
Antitesis adalah majas yang mempergunakan
pasangan kata yang berlawanan artinya.
Contoh: Miskin kaya, cantik buruk sama saja di mata Allah.
Contoh: Miskin kaya, cantik buruk sama saja di mata Allah.
2)
Paradoks adalah majas yang mengandung
pertentangan antara pernyataan dan fakta yang ada.
Contoh
: Hatiku merintih di tengah hingar bingar pesta yang sedang berlangsung ini.
3)
Majas hiperbola adalah majas yang berupa
pernyataan berlebihan dari kenyataannya dengan maksud memberikan kesan mendalam
atau meminta perhatian.
Contoh:
Tubuhnya tinggal kulit pembalut tulang.
4)
Litotes adalah majas yang menyatakan
sesuatu dengan cara yang berlawanan dari kenyataannya dengan mengecilkan atau
menguranginya. Tujuannya untuk merendahkan diri.
Contoh:
Mengapa kamu bertanya pada orang yang bodoh seperti saya ini?
5)
Majas Oksimoron : adalah gaya bahasa yang
mengandung pertentangan dengan mempergunakan kata-kata yang berlawanan dalam
frasa yang sama.
Contoh
: Keramah-tamahan yang bengis.
6)
Majas Anakronisme : Adalah gaya bahasa
yang menunjukkan adanya ketidak sesuaian uraian dalam karya sastra dalam
sejarah, sedangkan sesuatu yang disebutkan belum ada saat itu.
Contoh
: dalam tulisan Cesar, Shakespeare menuliskan jam berbunyi tiga kali (saat itu
jam belum ada)
7)
Majas Reptisi adalah perulangan bunyi,
suku kata, kata atau bagian kalimat yang dianggap penting untuk memberi tekanan
dalam sebuah konteks yang sesuai
8)
Majas Kontradiksi interminus: Pernyataan
yang bersifat menyangkal yang telah disebutkan pada bagian sebelumnya.
Contoh:
Andi mengundang semua temannya, kecuali Dono.
- Majas Sindiran
Majas Sindiran ialah kata-kata berkias yang menyatakan
sindiran untuk meningkatkan kesan dan pengaruhnya terhadap pendengar atau
pembaca. Majas sindirian dibagi dalam beberapa sub bab yaitu:
1)
Ironi adalah majas yang menyatakan hal
yang bertentangan dengan maksud menyindir.
Contoh:
Bagus sekali tulisanmu sampai tidak dapat dibaca.
2)
Sinisme adalah majas yang menyatakan
sindiran secara langsung.
Contoh
: Lama-lama aku bisa jadi gila melihat tingkah lakumu itu.
3)
Sarkasme adalah majas sindiran yang paling
kasar. Majas ini biasanya diucapkan oleh orang yang sedang marah.
Contoh:
Dasar kerbau dungu, kerja begini saja tidak becus!
4)
Majas Satire Adalah ungkapan yang
menggunakan sarkasme, ironi, atau parodi, untuk mengecam atau menertawakan
gagasan, kebiasaan, dll. Ungkapan yang menertawakan atau menolak sesuatu.
Contoh
: Ya, Ampun! Soal mudah kayak gini, kau tak bisa mengerjakannya!
5)
Majas Innuendo Adalah gaya bahasa sindiran
dengan mengecilkan kenyataan yang sebenarnya.
Contoh
: Ia menjadi kaya raya karena mengadakan kemoersialisasi jabatannya
- Majas Penegasan
Majas Penegasan ialah
kata-kata berkias yang menyatakan penegasan untuk meningkatkan kesan dan
pengaruhnya terhadap pendengar atau pembaca”.Majas penegasan terdiri atas tujuh
bentuk berikut.
1)
Pleonasme adalah majas yang menggunakan
kata-kata secara berlebihan dengan maksud menegaskan arti suatu kata.
Contoh:
Bagi yang telah dipanggil namanya, silakan maju ke depan.
2)
Repetisi adalah majas perulangan kata-kata
sebagai penegasan.
Contoh:
Dialah yang kutunggu, dialah yang kunanti, dialah yang kuharap.
3)
Paralelisme adalah majas perulangan yang
biasanya ada di dalam puisi.
Contoh:
Cinta adalah pengertian, Cinta adalah kesetiaan, Cinta adalah rela berkorban
4)
Tautologi adalah majas penegasan dengan
mengulang beberapa kali sebuah kata dalam sebuah kalimat dengan maksud
menegaskan. Kadang pengulangan itu menggunakan kata bersinonim.
5)
Contoh: Seharusnya sebagai sahabat kita
hidup rukun, akur, dan bersaudara.
6)
Klimaks adalah majas yang menyatakan
beberapa hal berturut turut dan makin lama makin meningkat.
Contoh:
Ketua Rt, Rw, kepala desa, gubernur, bahkan presiden sekalipun tak berhak
mencampuri urusan pribadi seseorang.
7)
Antiklimaks adalah majas yang menyatakan
beberapa hal berturut turut yang makin lama menurun.
Contoh
: Di kota dan desa hingga pelosok kampung semua orang merayakan HUT RI ke-62.
8)
Retorik adalah majas yang berupa kalimat
tanya namun tak memerlukan jawaban. Tujuannya memberikan penegasan, sindiran,
atau menggugah.
Contoh:
Apakah ini orang yang selama ini kamu bangga-banggakan ?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar