Senin, 31 Maret 2014

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Mengisi Tausyiah di MTA



Solo-Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia (PAN-RB RI), Ir. H. Azwar Abubakar, M.M, bersilaturahim dengan warga Majlis Tafsir Al-qur’an (MTA), Ahad (30/03). Pada kesempatan tersebut, ia menyapa seluruh jamaah serta memberikan tausyiah dihadapan ribuan jamaah pengajian umum Ahad Pagi atau Jihad Pagi yang digelar di gedung pengajian MTA Jalan Ronggowarsito 111A Surakarta.
Dalam tausyiahnya Azwar menyampaikan pentingnya mempelajari Al-qur’an oleh seluruh umat Islam. Karena petunjuk utama bagi segala profesi yang telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW kepada seluruh umat Islam itu hanya satu yakni Al-qur’an.
 “Petunjuknya tiada lain (selain) Al-Qur’an,” Kata Azwar.

Mantan wakil gubernur provinsi Nangroe Aceh Darussalam itu juga menjelaskan bahwa dalam mengamalkan Al-qur’an itu pasti akan mendapatkan ujian dan cobaan. Sebagai contoh dahulu pada awal-awal perjuangan Rasulullah SAW mengajarkan Islam di Makkah juga mendapatkan pertentangan dari orang-orang Qurais Mekah pada saat itu. Maka kalau pengajian yang diadakan MTA itu mendapatkan penolakan dari orang-orang yang belum tahu tentang MTA, maka itu adalah salah satu cobaan atau proses dalam mengajarkan Al-Qur’an kepada masyarakat umum.
“Mau bupati, mau gubernur tidak bisa halangi orang baca Qur’an,” ujar Azwar disambut tepuk tangan riuh jamaah pengajian MTA.
Salah satu putra terbaik tanah rencong itu mengatakan bahwa kalau menjadi seorang pengawai negeri sipil (PNS) harus mampu memenuhi tiga target yaitu adil, kompeten, dan memudahkan birokrasi. Sebagai PNS tidak boleh melakukan rasuah (korupsi) dan tidak ikut berpolitik praktis. Bagi guru PNS, ia harus kompeten dalam mendidik anak didiknya. Karena kalau sebagai guru tidak kompeten dalam mendidik, maka kasihan anak didiknya nanti. Selain itu, bagi pengusaha yang akan mengajukan izin dalam melakukan usahanya harus dipermudah oleh birokrasi yang terjadi di pemerintahan.
“Dia punya tanggungjawab paling besar untuk menyejahterakan masyarakat Indonesia,” Kata pria kelahiran Banda Aceh, 21 Juni 1952.
Diakhir tausyiahnya, Azwar Abubakar mengajak seluruh jamaah MTA supaya jangan mau dibodohi oleh para calo-calo pemeras calon pegawai negeri serta ia juga mengajak warga MTA untuk mengubah dan memperbaiki bangsa Indonesia.
“Saya mohon doa dari bapak ibu sekalian supaya apa yang kita canangkan dalam reformasi ini bisa bergulir terus,” Pungkas suami dari Mutia Safrida.
Pimpinan pusat MTA, Drs. Ahmad Sukina, berterima kasih atas kehadiran Ir. Azwar Abubakar, M.M dihadapan jamaah MTA. Ia juga berharap, dengan kehadiran seorang Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia kali ini bisa memberikan pencerahan kepada seluruh warga MTA.
“Tidak perlu dirisaukan. Sudah diterima saja di buang di pelosok kalau orang MTA, in sya Allah, Allah menghendaki supaya MTA tumbuh di pelosok sana.” Ujar Sukina.
(Abdul Wahid)
*Keterangan Foto : foto diambil dari laman : www.timlo.net

Tidak ada komentar:

Posting Komentar