Oleh : Sri Rahayu Sholihah
“Bergeraklah
Wahai Generasi Rabbani”
Allohu Akbar...Allohu Akbar
Berjuanglah wahai aktivis dakwah
Jauhi maksiat, tumpas kedzaliman
Penerus perjuangan para tentara Alloh
Allohu Akbar...Allohu Akbar
Bergeraklah wahai aktivis dakwah
Penegak syiar Islam, penggerak sunnah
Bukti cinta para perindu Jannah (Ar Ruhul jadi_Shatul Harakah)
Ya... cuplikan nasyid di atas semoga
bisa memacu ghirah pemuda rabbani sebagai penerus dakwah Islam di bumi Allah
ini, amin.
Agama di sisi Allah hanyalah agama Islam, Islam
merupakan agama yang universal dengan segala bentuk kajian yang berada di
dalamnya, baik bersifat iptek maupun imtaq. Semuanya berlandaskan pada peneguhan
ketauhidan akan adanya Allah SWT yang menjadi sumber dari segala kekuatan.
Dalam proses sejarah penyebaran agama Islam, peran
pemuda sangatlah besar. Kalau kita lihat Rasulullah SAW diangkat menjadi nabi
yang membawa risalah dari Allah SWT ketika masih berusia 25 tahun, yang merupakan usia
produktif (pemuda). Ini sebagai bukti bahwa Allah menurunkan risalah-Nya, memercayakan
perjuangan penegakan agama Allah (Islam) pada pemuda yang “notabene” nya mempunyai karakter dan berkompeten
serta mempunyai semangat tinggi. Hal
ini bisa menjadi tonggak semangat kita sebagai kaum muda untuk membangkitkan
kembali ghirah dakwah meneruskan risalah Allah yang diturunkan melalui Nabi
Muhammad SAW.
Selanjutnya bagaimana peranan pemuda dalam
mengembangkan dakwah Islam? Kita sebagai pemuda muslim wajib berperan dalam
pengembangan dakwah Islam karena tonggak penggerak akan kemajuan Islam ada di
pundak para pemuda Islam dengan segenap kemampuan serta pengorbanannya. Salah
satu peran yang dapat kaum muda muslim lakukan adalah meneruskan risalah
Rasulullah dalam berdakwah.
Dakwah itu tak sekadar khotbah dengan kata lain atau hanya melalui kata-kata, tetapi
dengan cara atau strategi
dalam berdakwah. Sebagai pemuda Islam yang tidak hidup di masa Rasulullah, maka kita juga harus memahami lingkungan dakwah
kita.
Adapun strategi dakwah tersebut di antaranya :
a.
Dakwah secara tatap muka (face to face) KHUTBAH
Strategi ini lebih efisien dalam memberikan
materi dakwah kepada mad’u, karena antara pendakwah dan mad’u dapat melihat satu sama lain dan hasil dakwah pun juga
dapat terlihat jelas, seperti perubahan tingkah laku. Strategi ini menjadikan
suasana lebih hidup karena strategi ini menggunakan umpan balik (feedback)
atau tanya jawab sehingga audien lebih antusias untuk mengikuti khotbah
tersebut.
Perlu diperhatikan juga dalam strategi ini pendakwah
harus memberikan materi yang sesuai dengan kondisi lingkungan agar mendapat
respon lebih banyak. Namun, ini semua di kembalikan pada diri masing-masing
yang sangat membutuhkan ilmu agama. Maka dari itu sebagai
pemuda Islam mari kita bangkitkan semangat kita untuk meneruskan dakwah Islam
ini.
b. Dakwah melalui dunia maya.
Dalam
dunia maya kita dapat menggunakan facebook (FB) dan twitter untuk menjalankan dakwah. Hal ini
cukup menjanjikan bagi pendakwah maupun yang di dakwahi. Karena notabene penduduk Indonesia sudah mempunyai FB maupun twiter. Materi dakwah yang kita kirimkan ke
FB maupun twitter
belum tentu di baca oleh semua pengguna jejaring sosial. Namun, walau hanya sedikit yang mau membaca tulisan
yang kita kirimkan melalui FB maupun Twitter, tapi dari situlah pahala mengalir dengan
pembaca yang kemudian mengamalkan ilmu kita, subhanallah. begitu indahnya Islam.
Namun, harus di ingat
untuk pengguna jejaring sosial harus memperhatikan waktu sholat dan
ibadah kepada Allah tentunya. Jangan karena hal itu kita melalaikan Allah atau jauh dari Allah,
sekiranya hal itu bisa melalaikan kita dari mengingat Allah sebaiknya kita tak
punya FB maupun twitter.
c.
Dakwah melalui seni
Kesenian budaya bangsa kita sangat banyak sekali seperti ; seni musik, gamelan, dan wayang. Kita
tahu bahwa seni musik banyak sekali lirik-lirik yang menyimpang dari syari’at agama Islam, maka kita sebagai
penerus dakwah Islam khususnya yang menggeluti bidang musik harus bisa
berdakwah melalui musik.
Salah
satu seni musik yang bisa diperkenalkan kepada masyarakat adalah nasyid. Nasyid
sendiri adalah seni Islam dalam bidang seni tarik suara dan biasanya mengandung
lirik atau kata-kata nasehat. Efek dari
dakwah ini dapat terlihat dengan seberapa seringnya orang mendengarkan musik ini (nasyid), kesenangan itu
berlanjut pada pemahaman lirik kemudian ia akan menyanyikan berulang-ulang sehingga dirinya senang akan musik itu dan
mencoba untuk mempraktikan dalam kehidupan sehari-hari. Begitu pula dengan seni gamelan dan wayang bisa di pakai sebagai media
dakwah.
d.
Dakwah melalui media komunikasi
Media komunikasi itu sangat
banyak
ragamnya, seperti : televisi, radio, majalah, koran, dan internet. Sebagai
pemuda muslim kita harus berkarya dalam menegakkan agama Islam sehingga kita tak hanya beragama saja tapi juga bisa
berprestasi dan berkarya untuk mengembangkan dakwah Islam dalam media
komunikasi.
Media komunikasi yang dibangun tidak lagi hanya sebagai media alternatif
dakwah saja, melainkan harus menjadi arus utama yang
mampu mengimbangi opini publik yang dibangun oleh media massa sekuler. Media
Islam harus menguasai berita di berbagai bidang, seperti ekonomi, konflik
sosial, sistem politik, hukum internasional, lembaga dan organisasi
internasional, persepsi dan opini publik, keamanan, pengambilan keputusan,
teknologi baru dan implikasinya, sejarah dan budaya, serta berbagai bidang
lainnya yang saat ini berkaitan dengan kehidupan masyarakat.
e.
Dakwah melalui perbuatan
Strategi ini tak perlu
mengeluarkan banyak tenaga dan biaya tetapi hanya memerlukan
kekonsistenan dalam mengamalkan ilmu agama yang
telah kita dapatkan kita harus tetap
semangat dalam mendakwahkan Islam.
Sebagai pemuda Islam yang menjadi penerus dakwah, kita harus menanamkan keyakinan pada diri kita bahwa hidup dan mati karena Allah. Selain itu, pemuda Islam harus menjadi sosok kebanggaan umat yang menjunjung tinggi dakwah dan terus melangkah
sesuai petunjuk Allah.
Demikian sedikit motivasi
yang dapat saya sampaikan melalui tulisan ini, semoga dapat memotivasi diri
saya pribadi maupun kepada para pemuda untuk selalu berpegang teguh kepada tali agama Allah SWT
yakni Al-qur’an dan as-sunnah. Semangat wahai generasi rabbani, ALLAHU AKHBAR!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar