Sabtu, 22 Februari 2014

Dakwah Efektif Selain Khotbah


Oleh : Sri Rahayu Sholihah

Bergeraklah Wahai Generasi Rabbani”

Allohu Akbar...Allohu Akbar
Berjuanglah wahai aktivis dakwah
Jauhi maksiat, tumpas kedzaliman
Penerus perjuangan para tentara Alloh
Allohu Akbar...Allohu Akbar
Bergeraklah wahai aktivis dakwah
Penegak syiar Islam, penggerak sunnah
Bukti cinta para perindu Jannah
(Ar Ruhul jadi_Shatul Harakah)
Ya... cuplikan nasyid di atas semoga bisa memacu ghirah pemuda rabbani sebagai penerus dakwah Islam di bumi Allah ini, amin.
Agama di sisi Allah hanyalah agama Islam, Islam merupakan agama yang universal dengan segala bentuk kajian yang berada di dalamnya, baik bersifat iptek maupun imtaq. Semuanya berlandaskan pada peneguhan ketauhidan akan adanya Allah SWT yang menjadi sumber dari segala kekuatan.
Dalam proses sejarah penyebaran agama Islam, peran pemuda sangatlah besar. Kalau kita lihat Rasulullah SAW diangkat menjadi nabi yang membawa risalah dari Allah SWT ketika masih berusia 25 tahun, yang merupakan usia produktif (pemuda). Ini sebagai bukti bahwa Allah menurunkan risalah-Nya, memercayakan perjuangan penegakan agama Allah (Islam) pada pemuda yang notabene nya mempunyai karakter dan berkompeten serta mempunyai semangat tinggi. Hal ini bisa menjadi tonggak semangat kita sebagai kaum muda untuk membangkitkan kembali ghirah dakwah meneruskan risalah Allah yang diturunkan melalui Nabi Muhammad SAW.
Selanjutnya bagaimana peranan pemuda dalam mengembangkan dakwah Islam? Kita sebagai pemuda muslim wajib berperan dalam pengembangan dakwah Islam karena tonggak penggerak akan kemajuan Islam ada di pundak para pemuda Islam dengan segenap kemampuan serta pengorbanannya. Salah satu peran yang dapat kaum muda muslim lakukan adalah meneruskan risalah Rasulullah dalam berdakwah.
Dakwah itu tak sekadar khotbah dengan kata lain atau hanya melalui kata-kata, tetapi dengan cara atau strategi dalam berdakwah. Sebagai pemuda Islam yang tidak hidup di masa Rasulullah, maka kita juga harus memahami lingkungan dakwah kita.
Adapun strategi dakwah tersebut di antaranya :

a.      Dakwah secara tatap muka (face to face) KHUTBAH
                  Strategi ini lebih efisien dalam memberikan materi dakwah kepada mad’u, karena antara pendakwah dan mad’u dapat melihat satu sama lain dan hasil dakwah pun juga dapat terlihat jelas, seperti perubahan tingkah laku. Strategi ini menjadikan suasana lebih hidup karena strategi ini menggunakan umpan balik  (feedback) atau tanya jawab sehingga audien lebih antusias untuk mengikuti khotbah tersebut.
                  Perlu diperhatikan juga dalam strategi ini pendakwah harus memberikan materi yang sesuai dengan kondisi lingkungan agar mendapat respon lebih banyak. Namun, ini semua di kembalikan pada diri masing-masing yang sangat membutuhkan ilmu agama. Maka dari itu sebagai pemuda Islam mari kita bangkitkan semangat kita untuk meneruskan dakwah Islam ini.

b.      Dakwah melalui dunia maya.
Dalam dunia maya kita dapat menggunakan facebook (FB) dan twitter untuk menjalankan dakwah. Hal ini cukup menjanjikan bagi pendakwah maupun yang di dakwahi. Karena notabene  penduduk Indonesia sudah mempunyai FB maupun twiter. Materi dakwah yang kita kirimkan ke FB maupun twitter belum tentu di baca oleh semua pengguna jejaring sosial. Namun, walau hanya sedikit yang mau membaca tulisan yang kita kirimkan melalui FB maupun Twitter, tapi dari situlah pahala mengalir dengan pembaca yang kemudian mengamalkan ilmu kita, subhanallah. begitu indahnya Islam.
Namun, harus di ingat  untuk pengguna jejaring sosial harus memperhatikan waktu sholat dan ibadah kepada Allah tentunya. Jangan karena hal itu kita melalaikan Allah atau jauh dari Allah, sekiranya hal itu bisa melalaikan kita dari mengingat Allah sebaiknya kita tak punya FB maupun twitter.

c.       Dakwah melalui seni
Kesenian budaya bangsa kita sangat banyak sekali seperti ; seni musik, gamelan, dan wayang. Kita tahu bahwa seni musik banyak sekali lirik-lirik yang menyimpang dari syari’at agama Islam, maka kita sebagai penerus dakwah Islam khususnya yang menggeluti bidang musik harus bisa berdakwah melalui musik.
Salah satu seni musik yang bisa diperkenalkan kepada masyarakat adalah nasyid. Nasyid sendiri adalah seni Islam dalam bidang seni tarik suara dan biasanya mengandung lirik atau kata-kata nasehat. Efek dari dakwah ini dapat terlihat dengan seberapa seringnya orang mendengarkan musik ini (nasyid), kesenangan itu berlanjut pada pemahaman lirik kemudian ia akan menyanyikan berulang-ulang sehingga dirinya senang akan musik itu dan mencoba untuk mempraktikan dalam kehidupan sehari-hari. Begitu pula dengan seni gamelan dan wayang bisa di pakai sebagai media dakwah.

d.      Dakwah melalui media komunikasi
Media komunikasi itu sangat banyak ragamnya, seperti : televisi, radio, majalah, koran, dan internet. Sebagai pemuda muslim kita harus berkarya dalam menegakkan agama Islam sehingga kita tak hanya beragama saja tapi juga bisa berprestasi dan berkarya untuk mengembangkan dakwah Islam dalam media komunikasi.
Media komunikasi yang dibangun tidak lagi hanya sebagai media alternatif dakwah saja, melainkan harus menjadi arus utama yang mampu mengimbangi opini publik yang dibangun oleh media massa sekuler. Media Islam harus menguasai berita di berbagai bidang, seperti ekonomi, konflik sosial, sistem politik, hukum internasional, lembaga dan organisasi internasional, persepsi dan opini publik, keamanan, pengambilan keputusan, teknologi baru dan implikasinya, sejarah dan budaya, serta berbagai bidang lainnya yang saat ini berkaitan dengan kehidupan masyarakat.

e.       Dakwah melalui perbuatan
Strategi ini tak perlu mengeluarkan banyak tenaga dan biaya tetapi hanya memerlukan
kekonsistenan dalam mengamalkan ilmu agama yang telah kita dapatkan kita harus tetap semangat dalam mendakwahkan Islam.
Sebagai pemuda Islam yang menjadi penerus dakwah, kita harus menanamkan keyakinan pada diri kita bahwa hidup dan mati karena Allah. Selain itu, pemuda Islam harus menjadi sosok kebanggaan umat yang menjunjung tinggi dakwah dan terus melangkah sesuai petunjuk Allah.
Demikian sedikit motivasi yang dapat saya sampaikan melalui tulisan ini, semoga dapat memotivasi diri saya pribadi maupun kepada para pemuda untuk selalu berpegang teguh kepada tali agama Allah SWT yakni Al-qur’an dan as-sunnah. Semangat wahai generasi rabbani, ALLAHU AKHBAR!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar