Oleh : Abdul Wahid
“kalau kamu bukan anak raja dan engkau bukan anak ulama besar, maka jadilah
penulis.”
(Imam
Al-Ghozali)
Menjadi seorang penulis muda ternyata sangat enak. Selain itu, dapat
mengasah otak, memanaskan, dan mencairkan pikiran-pikiran yang sudah lama
terkekang di alam pikiran kita. Aktivitas menulis juga bisa dikatakan sebagai
aktivitas yang harus direspon dengan bijak. Dengan menulis seseorang bisa
mengisi kantong yang kosong dan menjadi orang yang terkenal (keinginan pemuda
banget ^_^). Kalau kita ingin menjadi seorang penulis profesional dan di usia
muda, maka kita harus bisa memanfaatkan waktu muda ini dengan sebaik–baiknya
dalam mengasah ilmu di bidang tulis-menulis. Apalagi kalau anda memang
benar-benar suka dengan dunia tulis-menulis dan ingin menjadi penulis baik itu
menulis puisi, cerita pendek, cerita bersambung, dan novel. Sangat cocok kalau
anda selalu membaca berbagai macam judul buku sesuai dengan genre yang
diminati. Anda bisa memulai dari membaca buku antologi cerpen hingga buku–buku
setebal novel. Setelah anda membaca buku, maka anda akan mendapat
gagasan-gagasan baru yang akan mengubah pola pikir. Biasanya, bagi seorang pembaca
yang masih pemula akan berpikir bahwa kegiatan mengarang (menulis) itu sangat
sulit. Akan tetapi ketika anda sudah membaca berbagai macam buku. Maka, anda
akan mengatakan kalau kegiatan mengarang itu mudah dan menyenangkan.
Kok bisa
ya?
Dahulu ketika masih duduk di bangku
sekolah dasar, kita sudah di beri pelajaran untuk latihan mengarang baik itu
membuat pantun, puisi maupun cerita (fiksi dan non fiksi). Kemudian di sekolah
menengah pertama (SMP) sampai sekolah menengah atas (SMA) juga masih ada
pelajaran untuk menulis (mengarang). Oleh karena itu, jika anda memang sudah
benar-benar jatuh cinta dengan namanya kegiatan tulis menulis, maka terus gali
potensi yang ada pada diri anda. Kegiatan menulis ini juga tidak menutup
kemungkinan bisa dilakukan oleh orang yang dulunya tidak suka menulis menjadi
orang yang suka menulis. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan menulis tidak berasal
dari keturunan, tetapi juga bisa diasah lewat kebiasaan dan latihan dengan
sungguh-sungguh.
Kemudian bagaimana caranya?
Biar kita tidak kehabisan bahan dalam
menulis. Kurang lebih ada 3 hal penting yang harus diingat agar kita tidak
kehabisan bahan untuk menulis.
Pertama, harus
membiasakan membaca. Dengan membiasakan diri untuk membaca buku. Maka, kita
akan mendapat tambahan semangat untuk mengarang dan mendapat ide untuk
mengalahkan tulisan yang telah kita baca.
Kedua,harus membiasakan mencatat. Dengan mencatat setiap
kejadian yang kita alami sehari-hari ke dalam buku harian. Dengan kebiasaan
semacam, berarti kita telah mencicil untuk membuat tulisan sekaliber novel
negeri 5 menara yang tersusun dari catatan harian Ahmad Fuadi.
Dan yang ketiga, bergaul dengan
pengarang. Bisa dengan cara ikut acara bedah buku atau peluncuran buku, hadir
dalam pemeran buku, atau bisa juga dengan menghubungi penerbit untuk minta
alamat rumah pengarang. Dengan dekat dengan pengarang/penulis kita bisa
tertulari penyakit semangat menulis. Ibarat sebuah pepatah Arab, bila seseorang
berkumpul dengan pandai besi maka ia akan ikut mendapat bau keringatnya. Dan
bila seseorang berkumpul dengan penjual minyak wangi maka ia akan mendapat bau
wanginya juga.
Setelah anda tahu caranya untuk tetap
mendapatkan inspirasi dalam menulis. Mari kita beralih pada keuntungan
mengarang antara lain; nama kita bisa jadi tersohor alias terkenal, dapat honor
(bayaran), bisa mempengaruhi pembaca, dan bisa memberikan dukungan atau
kritikan kepada pihak lain. Akan tetapi, jangan sampai lupa dengan pedoman
utama seorang penulis yang harus tertanamkan kuat di dalam jiwa seorang
penulis. Yakni harus bisa mengatur waktu, sistem kerja, kreatif, produktif, dan
selalu ingin maju.
Jika dalam diri kita sudah tertanam
niat untuk menulis, maka lakukanlah dengan menulis apa saja yang kita inginkan.
Apabila sudah terbiasa, maka kita akan merasa mudah dan senang untuk menulis.
Sehari-hari kita tidak akan putus dari buku dan pena. Oleh karena itu, jika
ingin menambah semangat dan motivasi untuk menulis. Maka bacalah berbagai macam
buku yang menurut Anda tepat untuk
memperkaya dan mempertebal keinginan menjadi penulis muda.
Menulislah,!!
Bebaskan imajinasimu,!! Yang sering terkubur dalam alam bawah sadarmu. Tulislah
impianmu dan jadikan tulisanmu itu sebagai pelecut semangat hidup, tengok
kembali tulisan yang pernah kita buat ketika kita merasa putus asa dalam
menggapai apa yang kita inginkan. Dan ingatlah, saat kita menulis impian–impian
kita di atas kertas, saat di mana tak terbesit sedikit pun rasa ragu untuk
menuliskannya. Seperti itulah seharusnya kita, harus berani meraih impian
seberani kita menuliskannya di atas kertas.
Semangat
Penulis Muda!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar